Sejak manusia hidup berkelompok, komunikasi dilakukan unutk berhubungan
dengan orang lain. Di Indonesia, komunikasi yang dilakukan secara lisan dan
tulisan terus terjalin dari munculnya kerajaan di Indonesia sampai pada masa sekarang ini.
Kegiatan Pos ataupun surat menyurat dilakukan dalam bentuk yang sederhana
pada zaman kerajaan seperti Tarumanegara, Mulawarman, Sriwijaya, Majapahit
dll, pada waktu itu surat di tulis di atas kertas yang bahannya dinamakan “Dwi
Liang” atau “Dalancang”, yang terbuat diatas kulit kayu atau bambu yang diiris
tipis – tipis sedangkan bahan yang lazim untuk menulis surat adalah daun tal atau lontar.
Perposan "Modern" di Indonesia sejak 1602 di jaman V.O.C (Verenigde Oost
Indische Compagnie). Perhubungan pos pada waktu itu dilakukan terbatas
diantara kota-kota tertentu di P.Jawa dan luar P.Jawa dengan menggunakan
alat angkut kereta kuda dan kapal layar pacalang. Pada waktu itu surat pos
ditempatkan pada Stadsherbrg (Gedung Penginapan Kota) dan belum dilakukan
pengantaran surat pos, sehingga tiap orang dapat memeriksa apakah ada
surat pos baginya. Sebuah kantor pos pertama kali didirikan di jakarta pada
tanggal 20 agustus tahun 1746 oleh Gubernur Jenderal G.W.Baron Van Imhoff
dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat Pos. Beberapa tahun
kemudian didirikan kantorpos di kota-kota lainnya. Pada 1809 dibangun jalan
Raya Pos (Groote Postweg) oleh Gubernur Jenderal Daendels yang
membentang sepanjang 1000 km dari anyer ke panarukan. Pembangunan jalan
raya pos membawa perubahan luar biasa dalam perhubungan pos. Waktu
tempuh dari Jawa Barat ke Jawa Timur yang sebelumnya memakan waktu 40
hari dapat diperpendek menjadi 6 hari. Hingga saat ini perjalanan pos
Indonesia memang sudah berlangsung selama empat abad,
Bersamaan dengan kemajuan teknologi di bidang telekomunikasi yaitu dengan
ditemukannya telegraph dan telepon maka terbentuklah jawatan Pos,
telegraph, dan telepon yang disingkat PTT pada tahun 1878 yang awal kantor
pusat berkedudukan di Welrevender (Gambir), dan Pindah ke Burgerlijke
Openbare Werker (BOW) atau dinas pekerjaan umum Bandung pada tahun 1923.
Jawatan PTT Indonesia berdiri secara resmi pada tanggal 27 agustus 1945
setelah dilakukan pengambil alihan kantor pusat PTT di Bandung oleh angkatan
muda dari pihak militer jepang. Dalam peristiwa tersebut gugur sekelompok
anggota pemuda PTT dan tanggal tersebut menjadi tonggak sejarah berdirinya
Jawatan PTT Republik Indonesia dan diperingati setiap tahunnya sebagai hari
Bhakti PTT dan kemudian menjadi Hari Bhakti Parpostel.
26 - 8- 1746
Kantorpos pertama di Indonesia adalah di Batavia didirikan oleh Gubernur Jendral GW Baron
1906
Posts Telegraafend Telefoon Diensts
27-9 - 1945
Jawatan PTT Republik Indonesia ditandai Pengambilalihan Kantor Pusat PTT di Bandung oleh Angkatan Muda PTT dari pemerintahan Militer Jepang. Tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Bakti Postel
1961
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.240 Tahun 1961 status Jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pos dan Telekomunikasi
1965
PN Pos dan Telekomunikasi dibagi dua menjadi : PN Pos dan Giro berdasarkan Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 1965 dan PN Telekomunikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No 30 Tahun 1965
1978
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.9 Tahun 1978, status PN Pos dan Giro diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro.
20 - 6-1995
Dasar Hukum :
Undang-undangNomor 1 Tahun 1995 tentang Perusahaan Perseroan;
Peraturan Pemerintah RI Nomor 5 Tahun 1995 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro menjadi Perusahaan (Persero) (Lembaran Negara RI Tahun 1995 Nomor 11);
Anggaran Dasar PT Pos Indonesia (Persero) yang tercantum dalam akta Notaris Sutjipto, SH Nomor117 tanggal 20 Juni 1995 tentang Pendirian Perusahaan Persero PT Pos Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan akta Notaris Sutjipto, SH Nomor 89 tanggal 21 September 1998 dan Nomor111 tanggal 28 Oktober 1998
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar